Tugas SKI kelas 8

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN DAULAH ABBASIYAH


A. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN / PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH


1.Perkembangan Pembangunan Pusat-pusat Pemerintahan

a.Pembangunan Kota Baghdad sebagai Ibukota

adalah gagasan dan ide brilyan dari Abu Ja’far Al-Mansyur (137 H/754 M)

Ia membentuk tim kerja untuk mewujudkan idenya itu.Tim ini mengadakan riset

dan studi kelayakan di beberapa wilayah untuk mencari wilyah mana yang akan digunakan sebagai pusat pemerintaan Baghdad.

Tim menemukan tempat yang strategis,bernilai histories,dan secara geografis bernilai ekonomis dan politis yaitu kota yang terletak di antara sungai Eufrat dan sungai Tigris.

Ja’far Al-Mansyur setuju,pekerjaan besar dimulai dengan mendatangkan lebih kurang 100.000 pekerja professional dari Basrah,Kufah,Syam,Mosul,dan Wasit.Pembangunan di mulai pada tahun 145 H / 763 M dengan kepemimpinan arsutek dan ahli tata kota yaitu Hajjaj bin Arthal dan Amran bin Wadhdhah, dengan upacara peletakan batu pertama langsung dihadiri Khalifah Ja’far Al-Mansyur.

Master Plant kota Baghdad berbentuk lingkaran seluas 160.000 hasta.Istananya megah,terdiri dari ratusan kamar dan ruang,sebagai tempat tinggal keluarga besar Abbasiyah,Istana tersebut benama ”Qasrul Kuldi” (istana keabadian)

Selain istana tersebut,secara serentak di bangun kota-kota satelit yaitu Rushafah dan Karak di sepanjang tepi sungai Eufrat dan sungai Tigris.Di dalamnya terdapat perkantoran,rumah-rumah pegawai istana,rumah-rumah sakit,pasar-pasar,taman dan tempat pemandian.

b.Pembangunan Kota Sammara

Kota ini dibangun pada masa Khalifah Al-Mu’tashim Billah tahun 221 H. Kota ini terletak di sebalah timur sungai Tigris dan berada 60 km dari Baghdad. Dinamakan “Sammara” karena semua orang terpesona melihatnya. Di dalam kota ini ada masjid Jami’,istana kecil-kecil berjumlah 17 buah,kantor pemerintahan tambahan dan mal-mal baru.

2.Pembangunan Dalam Bidang Perekonomian

Pendirian Baitul Mal dan Lembaga Kharaj (Perpajakan) untuk sumber pendapatan Negara.beberapa sector yamg mendapat suntikan dan limpahan keuangan dari Baitul Mal dan Lembaga Kharaj :

a. Sektor Pertanian

Di wilayah sungai Eufrat dan Tigris yang strategis dimanfaatkan oleh para petani gandum. Karena dana melimpah,maka dikembangkan dengan adanya pembangunan kepentingan kamu petani,antara lain :

1.Pembangunan Bendungan-Bendungan

2.Membuka areal baru lahan pertanian di sepanjang sungai Eufrat dan

Tigris

3.Membangun kanal-kanal baru menuju lahan pertanian

4.Membuka pemukiman baru

5.Memberikan jaminan dan bagi kaum Dzimmi dengan dibangunkan

Pemukiman-pemukiman bagi mereka

6.membangun transportasi antar wilayah

7.Memberlakukan UU zakat baru bagi kaum Muslimin dan pajak bagi

kaum Dzimmi

b. Sektor Perindustrian

Di kembangkan dengan eksplorasi besar-besaran.Eksplorasi ini menghasilkan perindustrian, seperti :

1.Pertambangan, yang terdiri dari pertambangan emas,perak,perunggu,

seng,bijih besi,dsb.

2.Menumbuhkan daya potensi masyarakat untuk mengolah sumber daya

Alam tersebut,dengan membuka industri kerajinan perak,emas,dsb.

3.Memberikan hibah dana pada industri pemintalan kapas,industri

pertenunan.

4.Membantu berupa hibah uang kepada pengrajin karpet, keramik dan

porselin di wilayah Baghdad.

c. Sektor Perdagangan

adalah urat nadi perekonomian.Sektor ini bangkit & berkembang dengan leluasa, antara lain pembangunan berupa :

1.Membuka pertokoan dan pasar-pasar tradisioal secara imbang

2.Membangun pelabuhan-pelabuhan di sepanjang sungai Eufrat & Tigris

3.Membangun jalan-jalan

4.Membangun sumur-sumur air minum untuk para Kafilah

5.Menjalin kesepakatan perdagangan dengan negeri jiran

3.Pembangunan & Peningkatan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Pembangunan bidang ilmu pengetahuan terdiri dari peningkatan sumber daya manusia dan bidang sarana-prasarana keilmuan yang di wujudkan dengan :

· Ditetapkannya orang yang mampu mengurusi wilyah perekonomian,perindustrian,pertanian, dan ilmu pengetahuan, yang disebut “Mulk”(Perdana Menteri).

· Didirikannya berbegai Khuttab, tempat belajar untuk pelajar sekolah dasar dan menengah.

· Masjid, sebagai tempat beribadah dan belajar untuk mahasiswa dan calon ulama.

· Majlis Munadarah, tempat untuk pertemuan bagi sastrawan , politikus, ekonomi, seniman pujangga dalam rangka memajukan Negara.

· Darul Hikmah, sebuah bangunan untuk perpestukaan pusat, lembaga penerjemah, lembaga penelitian dan riset, serta berbagai kampus bagi mahasiswa.

B. FAKTOR PENYEBAB PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN / PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH

1. Bani Abbasiyah mendapat dukungan yang kuat dari berbagai suku dan ras yang hidup dan berkembang di wilayah Baghdad dan sekitarnya.

2. Khalifah Bani Abbasiyah pandai memilih,mengangkat dan menempatkan para pegawainya secara tepat dan professional.

3. Kahlifah yang sebelumnya menggunakan sistem monarkhi, oleh Daulah Abbasiyah berangsur-angsur ke sistem demokrasi.

4. Seluruh masyarakat dan suku bangsa untuk terlibat dalam proses membangun karakter bangsa, untuk mencapai kemakmuran seluruh Negara.

5. Kalifah merencanakan Baghdad sebagai pusat keilmuan dan peradaban internasional.

6. Mengembangkan ilmu kedokteran dan pendirian rumah-rumah sakit yang dipimpin oleh Dr.Goerge Zaydan yang kebetulan beragama Kristen.

7. Menyatukan berbagai bangsa dan etnis untuk bersama memajukan Baghdad, seperti golongan etnis dari Mesir,Syam,Afrika Utara,Jazirah Arab,Irak,Persia,India,Turki,dsb.

8. Dll.

C. TOKOH-TOKOH PERKEMBANGAN Dalam Kebudayaan / Peradaban Islam Masa Bani Abbasiyah

Kerja keras disertai semangat untuk mengharumkan Islam dimata dunia, percepatan kemajuan kebudayaan bani Abbasiyah, telah melahirkan tokoh-tokoh dalam semua bidang, utamanya dalam bidang pengembangan kekhalifahan, keilmu Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut nama tokoh-tokoh perkembangan peradaban Bani Abbasiyah:

1. Khalifah Harun Al-Rasyid

a. Biografi Harun al-Rasyid

Harun Al-Rasyid dilahirkan di Ray pada bulan Februari 763 M/145 H. Ayahnya bernama Al-Mahdi dan ibunya bernama Khaizurran. Waktu kecil ia dididik oleh Yahya bin Khalid al-Barmaki. Ia diasuh dengan baik di lingkungan istana agar memiliki pribadi yang kuat & bersifat toleransi. Pada tahun 18 tahun ayahnya telh memberi tanggung jawab yang berat dipundaknya dengan melantiknya sebagai guberbur di Saifah pada tahun 163 H, pada tahun 164 H, diberi wewenang untuk mengurus seluruh wilayah Afrika Utara.

Untuk membantu jalannya pemerintahan di wilyah-wilayah tersebut, Harun telah mengangkat para wakilnya didaerah tersebut, pemerintahan tesebut berjalan dengan baik karena Harun. Pada tahun 165 H, Al-mahdi melantiknya kembali menjadi gubernur untuk kedua kalinya di Saifah.keberhasilan yang dicapainya membawa Harun menjadi putra mahkota yang akan menggantikan ayahnya.ketika Al-Mahdi meninggal dunia pada tahun 170 H, ia resmi menjadi khalifah paa usia 23 tahun. Pribadi dan akhlak Harun Al-Rasyid yang baik dan mulia, dia dihormati dan di segani. Dia juga salah seorang khalifah yang suka bercengkrama, alim, dan dimuliakan.ia juga terkenal sebagai seorang pemimpin yang pemurah dan suka berderma. Suka music, mencintai ilmu pengetahuan, dekat dengan para ulama & penyair.

Sifat-sifatnya tersebut dipeliharanya hingga menjadi khalifah.ia juga banyak memperoleh banyak bantuan dari Yahya bin Kahlid dan dua putranya yaitu Ja`far dan Fasal bin Yahya.

Harun al-Rasyid adalah khalifah ke-6 dari dinasti Abbasiyah, ia terkenal sebagai pengusaha terbesar didunia waktu itu, ia juga terkenal seabgai pengusaha yang taat beragama, saleh, dan dermawan. Ia tak jarang turun ke jalan-jalan kota Bagdad pada malam hari untuk melakukan inspeksi dan melihat kenyataan kehidupan sosial yang sebenarnya.itu semua dilakukan untuk memperbaiki system social, politik, dan ekonomi yang berujung pada perbaikan kehidupan masyarakat yang miskin dan lemah.

Demikian bigrafi khalifah Harun al-Rasyid. Pada masa pemerintahan (170-193 H/786-809 M). Bani Abbsiyah mengalmi kejayaan. Pada masa ini terjadi banyak perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Disebabkan oleh berbagai kebijakan yang dikeluarkan. Harun al-Rasyid juga dikenal sebagai khalifah yang cinta ilmu pengetahuan.

b. Usaha dan jasa Harun al-rasyid

Sejarah peradaban islam mencatat bahwa pemerintahan Harun al-rasyid adalah masa kejayaan islam(The Golden Age).dan Dinasti Abbasiyah dikenal sebagai dinasti yang memerintah terlama dan terbesar.

Usaha dan jasa khalifah Harun al-rasyid,sebagai berikut :

1) Memajukan bidang ilmu pengetahuan,seni dan kebudayaan

a) Mendorong keluarga kerajaan untuk mengikuti kuliah-kuliah ilmu pengetahuan

b) Mewajibkan para pegawai untuk meningkatkan keahlian dalam bidang pemerintahan dengan sekolah kembali

c) Member bea siswa kepada para cendekiawan

d) Mendirikan fasilitas-fasilitas untuk kepentingan riset bagi para sarjana

e) Menggali naskah-naskah di beberapa wilayah yang dikuasai

f) Mentransfer ilmu pengetahuan Persia

g) Mengembangkan ilmu kedokteran, ilmu matematika dan astronomi india

h) Mengembangkan ilmu filsafat Yunani

i) Mendirikan sekolah satra, seni arsitektur

j) Mendirikan sekolah music

k) Membesrkan tokoh-tokoh, ilmuwan dan seniman,seperti :

(1) Amsal Syafi`I, Abdullah bin Idris, Isa bin Yunus, Ibrahim Al-Maosuli

(2) Abu jibril

(3) Qadhi Abu Jibril

(4) Abu Nuwas

(5) Abdul `Ula al-Muara, Rasyid Ishaq, Abdul Ithiya, Ismail Ibnu Qasim, Omar Khayyam

(6) Imam Malik

(7) Imam sibawaih

Semangat luar biasa dari khalifah HarunAl-Rasyid merintis berdirinya lembaga ilmu pengetahuan yang dinamakan Baitul Hikmah. Baitul Hikmah merupakan laebaga riset dan penelitian terbesar.para ilmuwan diseluruh dunia berdatangan ke bagdad,untuk mengembangkan Ilmu-ilmunya. Biaya yang besar sengaja dianggarkan untuk kemajuan ilmu, sehingga bagdad menjadi Barometer ilmu pengetahuan dunia.

2) Membangun Infrastruktur Kekhalifahan dan Kemaslahatan Rakyat

Dibangunnya Infrstruktur untuk kesejahteraan dan kemakmuran Rakyat,mulai dari “Kuttab” (Lembaga pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi).

Kebijakan dibidang pembangunan yang langsung dirasakan rakyat;petani, buruh, dan sebagainya direncanakan pembangunan bendungan(waduk) untuk kepentingan rakyat yang beernama “Zubaidah”(diambil dari nama istri khalifah ).Kebijakan lain seperti dibangunnya “Baitul mal” sebagai lumbung uang negar dan rakyat.

3) Membangun pusat-pusat kegiatn ekonomi dan industri

Khalifah yang cerdas, amanah, jujur inipun juga melakukan pembangunan dibidang ekonomi dan industri, seperti dalam bidang:Pertanian dan Industri.

a) Bidang pertanian

Mewujudkan para petani yang maju dan professional.dilirik juga oleh khalifah Harun Al-Rasyid, seperti :

(1) Membuat system Irigasi

(2) Membangun bendungan –bendungan dank anal-kanal untuk kemajuan pertanian

(3) Membendung mata air “zubaidah”yang dialirkan ke Mekah.

4) Meningkatkan pembangunan politik dan wilayah kekuasaan Bagdad

Memtik peristiwa konflik horizontal pada masa runtuhnya Bani Umayyah, Khalifah Harun Al-Rasyid meningkatkan kekuatan politik dan militer. Wilayah Bagdad berkembang mulai dari Afrika Utara sampai Hindu Kush,India.bukti kekuatan militer dan politik Bagdad yaitu :

a) Memerangi bizantyum sampai enam kali

b) Bizantyum takluk menjadi satu kesatuan Negara Bagdad

c) Menaklukkan wilayah India Kush.

2. Khalifah Al-Ma`mun

a) Biografi Al-Ma`mun

Al-Ma`mun memilik nama lengkap Abdullah Abdul Abbas Al-Ma`mun. lahir pada tanggal 15 Rabi`ul awwal tahun 170 H/786 M. ia adalah putra dari Harun Al-Rasyid. Ibu Al-Ma`mun benama Marajil. Dan kakeknya bernama Musa Al-Hadi.

Al-Ma`mun termasuk anak muda yang jenius, pada usia 5 tahun hafal Al-Qur`an dibawah asuhan Kaza`I dan Yazidi. Usia 15 tahun ia belajar Hadist pda Imam Malik di Madnah.

b) Usaha dan Jasa Al-Ma`mun

Pada saat Al-Ma`mun menjadi khalifah, ia cukup menggembirakan dan mengagumkan.berikut Usaha dan Jasa khalifah Al-Ma`mun :

1. Bidang politik, Pertahanan dan Keamanan memadamkan berbagai Gerakan Sparatis di wilayah Baghdad, antara lain :


a. Gerakan Sparatir pimpinan Abu surayah di kufah


Salah satu pemicu munculnya gerakan ini, adalah karena Al-ma’ mun belum memikirkan kesejahteraan dan bahkan mengabaikan persoalan militer.Akhirnya gerakan tersebut dapat dipatahkan dengan tertangakapnya Abu Suraya, pada tahun 200 H. abu Suraya menerima ganjara dari militer Al-Ma’mun, yaitu dibunuh dan di salib dan disaksikan rakyat Baghdad.


b. Gerakan Sparatis Nasr bin Syabas

nasr bin Syabas, lahir sebagai bangsawan Arab. Ia geram, ketika bangsa Arab dan keturunan Arab dilecehkan oleh Al-Ma’mun. Nasr beranggapan bahwa Al-Ma’mun berpihak kepada bangsa Persia. Di kota Ya’sun Nasr dan bala tentaranya mengadakan pemberontakan. Al-ma’mun memerintahkan Thahir bin Husain, untuk melucuti tentara Nasr bin Syabas. Perlucutan tidak berhasil, memohon perlindungan kepada Al-Ma’mun dan menyatakan setia kepada Al- Ma’mun itu terjadi pada tahun 210 H.


c. Gerakan sparattis Zatti

Kelompok Zatti ini sebagian besar keturunan India. Kelompok Zatti mengadakan penculikan warga Baghdad ( Abbasiyah ), mendakan kekacauan-kekacauan dibeerapa wilayah perbatasan India. Al-Ma’ mun berusaha menghalau gerakan ini, tetapi tidak berhasil. Karena kelompok ini lari kegunung-gunung dan hutan. Kekhalifahan Al-Mu’tashim tahun291 H, gerakan ini dapat ditunpas sampai seakar-akarnya dipimpin oleh Ujaif bin Anbasah.


d. Pemberontakan kawanan warga Mesir


Mesir terjadi pertumpahan darah antara kaum Arab utara dan kaum Arab selatan oleh Al-Ma’mun kedua pihk yang mengadakan pertumpahan darah didatangi diberi penjelasantentang keberadaanya sebagai khalifah.


e. Gerakan Sparatis Ibrahim


Ibrahim adalah putra khalifah Al-Mahdi dan masih sedarah kakak beradik dengan Harun Al-Rasyid.artinya , Ibrahim itu merupakan paman Al-Ma’mun karena merasa berhak atau karena iri, ibrahim pernah mengumumkan bahwa dirinya yang berhak menjadi khalifah Abbasiyah.


2. Penertiban dan penataan kembali sistem ke-Administrasian Negara


Setelah beberapa tahun menumpas gerakan Sparatis di wilayah daulah Abbasiyah Al-Ma’mun, memerintahkan Ahmad bin Khalid, untuk memimpin penertiban dan penataan ke-Administrasian Negara, beberapa pejabat Negara diganti, dan mengangkat pejabat baru yang lebih professional dan memahami seluk beluk ketatanegaraan.

3. Mendirikan Badan intelejen Negara

Intelejen Negera dibentuk Al-Ma’mun berdasarkan pengalaman atas petugas intelegen Negara bekerja dengan intensif untuk mengawasi yang selalu ingin merongrong wilayah Daulah Abbasiyah, umpamanya di wilayah perbatasan Bizantiyum.Tujuannya satu, agar kekhalifahan damai dan aman tak ada gangguan yang dating dari dalam atau dari luar.

4. Pembentukan badan-badan Negara

Badan Negara sejenis lembaga tinggi Negara, perwakilan rakyat, dewan pertimbangan Negara, juga lembaga musyawarah dibentuk. Dengan mengutamakan kepentingan rakyat.

5. Membentuk lemgbaga musyawarah untuk toleransi agama

Gabriel bin Bakhisu, seorang sarjana yang beragama kristen mengusulkan kepada Al-Ma’mun, agar dibentuk lembaga toleransi agama. Artinya orang-orang non-muslim yang hidup di Baghdad.

6. Menyempurnakan Penanganan Baitul Hikmah dan Majlis Munadharah

Rintisan Harun al-Rasyid berupa pendirian baitul hikmah, pada masa Al-Ma’mun dibangkitkan kembali. Majlis Munadharah, segbagai majlis yang berfungsi sebagai wahana riset keagamaan,ras,suku,politik,ekonomi sosoal,budaya,dan penyakit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS